Cinta dunia

Pecinta dunia tidak lepas dari tiga hal; kegalauan yang terus menerus, keletihan yang terus menerus, dan kekecewaan yang tiada berakhir. – Ibnu Qayyim

Jumat, 26 Juli 2013

contoh latar belakang pengaruh sikap dan sosio demografi terhadap kemampuan berwirausaha mahasiswa

BAB I
PEDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini:2002). Drucker (Kristanto: 2009) menyatakan bahwa seluruh proses perubahan ekonomi pada akhirnya tergantung dari orang yang menyebabkan timbulnya perubahan tersebut yakni adalah a(entrepreneur). Sedangkan arti sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007:18). Jadi wujud dari wirausaha menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara berkembang  adalah para wirausahawan tersebut.
            Pemerintah Indonesia sebagai suatu negara yang membangun sumber daya manusia juga memberikan perhatian kepada perkembangan kewirausahaan di Indonesia sehingga persoalan wirausaha sebagai penopang perekonomian Indonesia dianggap penting, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Bapak Persiden SBY (Susilo Bambang Yudoyono) pada tahun 2009,  bahwa ada tiga strategi utama yang harus dilakukan Indonesia, yaitu pemberdayaan, kewirausahaan, dan inovasi teknologi.

Terbukanya lapangan pekerjaan menjadi salah satu tujuan dari kewirausahaan di Indonesia yang bisa mengurangi pengangguran. Empat (4) tahun terakhir pengangguran terbanyak berada pada pelajar terdidik, yang mendominasi pada saat ini tamatan SD (1,449,508 orang), SLTP (1,701,294 orang), SLTA (1,041,265 orang), dan disusul dengan tamatan Diploma (196, 780 orang) dan Sarjana (438,210 orang) , (BPS, 2013).

Selasa, 30 April 2013

kemampuan kewirausahaan

  1. Salim Siagian, Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani pelanggan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, dan inovasi serta kemampuan manajemen.
  2. Menurut Suryana (2003) kewirausahaan adalah “kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses” Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang”. “Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang besar”.
  3.  Menurut Taufik Baharuddin dalam Yanti Maemunah (2004) menjelaskan bahwa “Seorang wirausahawan adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Pengembangan konsep kewirausahaan pada diri pengusaha menjadi penting, mengingat orang-orang yang mampu mengembangkan dan mampu mengolah kemampuan kewirausahaannya cenderung memiliki konsep yang jelas yang terarah dalam membangun dan membina usahanya. Mereka cenderung terpacu untuk terus meningkatkan daya saing dengan menghasilkan produk-produk baru melalui metode-metode yang berbeda dengan pengusaha lainnya”.
  4. Joseph Schumpeter (1996) dalam Yanti Maemunah (2004), menjelaskan bahwa: “ kewirausahaan orang-orang yang mampu menghancurkan orde ekonomi yang sudah ada dengan memperkenalkan produk dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau dengan mengeksploitasi bahan baku baru” Kewirausahaan juga dapat diartikan sebagai orang inovator yang dapat mengembangkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, yang menyusun konsep strategi perusahaan, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya.  Seorang Wirausaha harus belajar banyak tentang dirinya sendiri, kekuatan dan kelemahan datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri, kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari masa lampau dan pengalaman orang lain akan dapat membantu para pengusaha dalam menyalurkan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak dikenal lelah. 
  5. Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
  6. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang  lebih besar.
Menurut Alan C. Filley dan Robert W Pricer (1991:1) bahwa, "… karena perusahaan kecil tergantung pada lingkungan setempat, maka perusahaan tersebut akan berhasil bila lingkungan stabil. Jadi asumsinya lingkungan harus stabil. Oleh sebab itu, pada umumnya perusahaan kecil menggunakan kecakapan khusus atau human skill. Human skill adalah kemampuan untuk bekerja, memahami, dan kemampuan untuk memotivasi orang-orang, baik sebagai individu maupun kelompok. Selanjutnya, conceptual skill merupakan mental ability untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks. Jadi, ability diartikan sebagai kapasitas seseorang (individual) untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu perusahaan. Dalam rumusan yang lebih sederhana, kemampuan berwirausaha bisa dilihat dari keterampilan manajerial.
Robert Katz yang dikutip oleh Stephen P. Robbins (1993) mengemukakan tentang management skill, yang meliputi kemampuan technical, human, dan conceptual. Technical skill adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan "craft firm". Human skill adalah kemampuan bersosialisasi, bergaul dan berkomunikasi, dan copceptual skill adalah kemampuan merencanakan, merumuskan, meramalkan, atau memprediksikan.
Dari beberapa pendapat di ataspun dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengatahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan bekal keterampilan yang perlu dimiliki meliputi keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis bidang usaha ( Soedarsono Wijandi (1988:29).


Selasa, 26 Maret 2013

hadiah



terimaksih buat warung kopi okezone.com hadiah udah nyampe ni gan, sukses selalu

Kamis, 14 Februari 2013

mutiara tentang persahabatan

  • Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan; Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya. (*)
  • Sahabat sejati , akan  tetap bersama kita, ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita. (*)
  • Jika seluruh sahabat kumelompat dari suatu jurang, aku tak akan mengikuti mereka, Aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka. (*)
  • Ayahku selalu berkata, Bila kamu memiliki banyak sahabat sejati, , maka kau akan memiliki kehidupan  yang indah. (*)
  • Aku akan membimbingmu dan kau akan membimbingku
  • begitu sebaliknya. Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga. (*)
  • Jangan kamu berjalan didepanku, aku tak dapat mengikuti mu.
  • Jangan kamu berada di  belakangku ,aku tak bisa Memimpinmu. Berjalanlah disampingku, jadilah temanku. (*)
  • Teman akan mendengarkan Apa yang kau katakan, Sahabat sejati akan mendengar apa yang tidak kamu katakan. (*)
  • Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu, dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya. (*)