1. Seperlima
Karyawan Salah Pilih Karir(kasus)
Sumber
;
http://www.portalhr.com/berita/seperlima-karyawan-salah-pilih-karir/
Apakah
Anda merasa telah salah memilih karir dan kemudian menyesal? Apakah
Anda merasa pekerjaan yang Anda tekuni sekarang sebenarnya tidak
sesuai dengan latar pendidikan dan cita-cita Anda, sehingga Anda
membayangkan seandainya diberi kesempatan lagi….
Tenang,
Anda tidak sendirian. Di banyak negara, hampir separo kaum pekerja
mengaku, seandainya waktu bisa diputar ulang mereka akan mengambil
studi yang sama sekali berbeda di bangku kuliah. Dan, seperlima
merasa telah menjalani karir yang salah.
Itulah
hasil penelitian atas 115 ribu orang di 33 negara, yang juga
menemukan bahwa seperempat karyawan masih belum yakin apakah
pekerjaan dan karir yang mereka pilih telah benar sesuai
harapan.
Temuan-temuan tersebut penting sebagai bahan pertimbangan bagi para manajer dan pemimpin bisnis yang senantiasa mencari cara paling efektif untuk memotivasi anak buah dan anggota tim. Lebih jauh, survei juga menemukan bahwa lebih dari dua pertiga orang yang disurvei mengaku ingin menempuh pendidikan lebih tinggi jika ada kesempatan. Dan, hampir separo mengeluhkan pendidikan yang mereka dapatkan di sekolah tidak cukup membekali mereka untuk sukses di dunia kerja.
Temuan-temuan tersebut penting sebagai bahan pertimbangan bagi para manajer dan pemimpin bisnis yang senantiasa mencari cara paling efektif untuk memotivasi anak buah dan anggota tim. Lebih jauh, survei juga menemukan bahwa lebih dari dua pertiga orang yang disurvei mengaku ingin menempuh pendidikan lebih tinggi jika ada kesempatan. Dan, hampir separo mengeluhkan pendidikan yang mereka dapatkan di sekolah tidak cukup membekali mereka untuk sukses di dunia kerja.
Sementara, seperempat mengeluhkan pendidikan tinggi yang juga dianggap kurang memberi keterampilan untuk memasuki dunia kerja.
Secara global, survei menemukan hanya kurang dari separo (49%) karyawan yang mengaku puas dengan apa yang telah mereka persiapkan untuk dunia kerja, sedangkan dua pertiga puas dengan pendidikan tinggi mereka.
Managing Director Kelly Service, lembaga yang menyelenggarakan survei tersebur, Chris Moore melihat penyesalan karyawan sebagai suatu gejala yang “sehat”. “Ini sesuatu yang wajar bahwa orang merefleksikan dalam cara yang positif apa yang telah mereka lakukan dan apa yang telah mereka capai berkaitan dengan tujuan-tujuan profesional mereka,” ujar dia.
“Banyak orang diam-diam menyimpan pemikiran lain tentang karir yang telah mereka jalani,” tambah dia. Namun, Moore mengingatkan, orang-orang yang tidak puas atau merasa salah dengan pekerjaannya, kemungkinan akan tidak produktif dan gagal memenuhi harapan akan kehidupan profesional mereka.
Diingatkan
juga bahwa orang tidak perlu berlebihan dalam mengevaluasi pilihan
pendidikan dan karir. “Kita hidup pada zaman ketika kebanyakan
karyawan cenderung berubah-ubah karirnya, jadi dimungkinkan bagi
orang yang tidak puas dengan pekerjaannya untuk melakukan sesuatu
yang positif,” simpul Moore.
- masalah
1. salah dalam pemilihan dan pengembangan karir yang sehingga memunculkan ketidak puasan dalam pekerjaan nya2. karyawan masih belum yakin apakah pekerjaan dan karir yang mereka pilih telah benar sesuai harapan.
3.Pembahasan
secara teori dan aplikatif (pendapat kita)
Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal (Bambang Wahyudi, 161).
Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal (Bambang Wahyudi, 161).
Secara
umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat
dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang
Wahyudi, 162). Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah
sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan
aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang
(individually perceived sequence of attitudes and behaviors
associated with work-related activities and experiences over the
span of a person’s life, Bernardin, 194).
Senada
dengan itu Malthis menyatakan bahwa karir adalah rangkaian posisi
yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya (hal.342). Konsep baru tentang karir adalah protean career
yaitu karir yang senantiasa berubah seiring berubahnya minat,
kemampuan, nilai dan lingkungna kerja seseorang (Noe, 378).
Menurut
Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang
waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan
rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi
memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkaiandari sikap karir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu.
Menurut
Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto (2001: 93) terdapat
dua pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan
pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari
occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal seperti
jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales
representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer
marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan
berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
Berdasarkan
kedua pendekatan tersebut definisi karir adalah sebagai pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang
merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective
events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian
posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan
keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan (work-related decisions).
Tidak hanya itu saja, juga mengenai interpretasi subyektif tentang
peristiwa yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelated events) baik
pada masa lalu, kini dan mendatang seperti aspirasi pekerjaan,
harapan, nilai, kebutuhan dan perasaan tentang pengalaman pekerjaan
tertentu.
dari
semua teori tentang karir rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu
kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan. Kita di minta memahami dulu dalam diri kita tentang
kemampuan dan kelemahan kita baik hoby dan kesenangan dalam
pekerjaan yang di minati, lalu kemudian setelah mengtahui kita
mengadakan pendidikan atau pelatihan dalam meningkatkan kemampuan
dan mengurangi kelemahan, sehingga telah siap bersaing dalam dunia
kerja posisi dan jabatan yang di inginkan, sehingga kita
termotivitasi untuk mecapai target yang kita harapkan dalam dunia
kerja, kemudian mucul puas akan karir yang di dapat nya di sebuah
perusahaan.
Cara memilih
karir dan pengembangan karir yang tepat pada karyawan:
- Evaluasi kekuatan dan kelemahan diri. Dalam menentukan karir, awali dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan diri kamu sendiri. Coba tanyakan pada diri kamu. “Apa kelebihan dan kekurangan yang saya miliki?
- Pilih karier yang sesuai dengan gaya hidup yang kamu idamkan. Sampai saat ini uang masih menjadi pertimbangan dominan dalam memilih karir. Untuk itu tentukan di tingkat mana kamu ingin hidup, berapa penghasilan yang kamu inginkan.
- Kaji trend karir dari berbagai media informasi. Ikuti trend dan perkembangan usaha dari berbagai media informasi seperti majalah, surat kabar dan internet. Ikuti informasi peluang kerja, trend usaha dan ekonomi dari media tersebut. Bisa juga kamu baca terbitan khusus untuk bidang-bidang yang lebih spesifik dari asosiasi atau lembaga yang sesuai.
- Buat kliping tentang lapangan kerja dan jenis pekerjaan yang kamu inginkan. Pikirkan mana yang sekiranya sesuai dengan bidang dan kelebihan kamu, masa mendatang, mana yang prospeknya cerah dan mana yang tidak.
- Konsultasikan dengan mereka yang pengalaman dan ahli. Kalau kamu masih bingung menentukan karir, bicarakan masalah kamu dengan orang yang kompeten di bidangnya. Konsultasikan minat, bakat dan cita-cita kamu dengan ahli karir.
- Kunjungi perusahaan yang kamu incar. Jangan malu untuk mendatangi perusahaan di mana kamu ingin sekali menjadi karyawannya. Usahakan untuk mendapat kenalan dengan orang bekerja di bidang atau posisinya yang kamu inginkan.
- Konsisten pada pilihan karir. Konsistensi memang diperlukan jika kamu ingin sukses dalam karir. Jika kamu ingin menjadi penulis, maka pelajari dan tekuni terus bidang tersebut. Begitu juga jika kamu ingin jadi musisi atau pilot.
- Jangan takut beralih karier. Meski konsisten dengan karir yang kamu pilih, tidak menutup kemungkinan jika suatu waktu kamu beralih karir. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meramalkan masa depan. (uty/berbagai sumber)
dalam
menentukan karir yang perlu di perhatikan aspek awal dalam pemilihan
Pekerjaan yang Sesuai diperhatikan sebagai berikut :
1. Pemilihan pekerjaan yang tepat dapat menentukan seseorang akan diterima atau tidak dalam pekerjaan tersebut
2. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat sukses atau gagal dalam pekerjaannya
3. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat menikmati pekerjaannya atau tidak
4. Pemilihan pekerjaan dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan yang dimiliki seseorang
1. Pemilihan pekerjaan yang tepat dapat menentukan seseorang akan diterima atau tidak dalam pekerjaan tersebut
2. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat sukses atau gagal dalam pekerjaannya
3. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat menikmati pekerjaannya atau tidak
4. Pemilihan pekerjaan dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan yang dimiliki seseorang
sehingga
dari sini lah dalam penentuan kerja dan karir kita berkelajutan
sehingga menghilangkan keyakinan dan ketidak pastian dalam penetuan
karir yang ingin kita capai
4.
kesimpulan
dalam
menentukan karir terlebih dahulu kita mengatuhi kemampun , skill,
bakat, hoby tentang suatu pekerjaan, kemudian kita kembangan melalui
pendidikan dan kursus-kursus yang di ikuti. Setelah mempunyai
kemampuan tadi baru kita memilih pekerjaan yang tepat dengan
kemampuan kita, menarget kan yang ingin di capai di sebuah perusahaan
tempat bekerja, sehingga terurut tercapai kepausan dalam bekerja
dalam bidang nya.
5.
Rekomendasi
selalu
meningkatkan kemampuan dalam dunia kerja, pendidikan, sehingga
bermuculan kemampaun yang kita dapat dari belajar jenjang pendidikan
dan pengalaman hidup. Dalam meniti karir harus menempatkan dulu
pekerjaan yang di inginkan. Sehingga menjadi karir yang berkelajutkan
dalam hidup.
kelompok
2
1.
ririn saputra
2.hendra
saputra
3.muhammad
asdiki
4.sayiful
akbar
5.andro
mike neldi
perhatian
: sebelum nya saya mohon maaf apabila sumber-sumber dari artikel yang
lain tidak saya sebut kan satu persatu-satu, tugas adalah
persayaratan dalam penyelasian tugas simnar sdm. terima kasi ,
(muhammad asdiki)