- Salim
Siagian, Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan
tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri
sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masyarakat,
dengan selalu berusaha mencari dan melayani pelanggan lebih banyak dan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang bermanfaat dan
menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
resiko, kreativitas, dan inovasi serta kemampuan manajemen.
- Menurut
Suryana (2003) kewirausahaan adalah “kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses” Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berfikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang”. “Kewirausahaan pada
dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan
yang besar”.
- Menurut
Taufik Baharuddin dalam Yanti Maemunah (2004) menjelaskan
bahwa “Seorang wirausahawan adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan
sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Pengembangan konsep kewirausahaan pada
diri pengusaha menjadi penting, mengingat orang-orang yang mampu mengembangkan
dan mampu mengolah kemampuan kewirausahaannya cenderung memiliki konsep yang
jelas yang terarah dalam membangun dan membina usahanya. Mereka cenderung
terpacu untuk terus meningkatkan daya saing dengan menghasilkan produk-produk
baru melalui metode-metode yang berbeda dengan pengusaha lainnya”.
- Joseph
Schumpeter (1996) dalam Yanti Maemunah (2004), menjelaskan bahwa:
“ kewirausahaan orang-orang yang mampu menghancurkan orde ekonomi yang sudah
ada dengan memperkenalkan produk dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau dengan mengeksploitasi bahan baku baru” Kewirausahaan juga dapat diartikan sebagai orang
inovator yang dapat mengembangkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep
bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang mampu mengenali setiap
kesempatan yang menguntungkan, yang menyusun konsep strategi perusahaan, dan
yang berhasil menerapkan ide-idenya. Seorang Wirausaha harus belajar banyak tentang dirinya
sendiri, kekuatan dan kelemahan datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan
sendiri, kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari masa
lampau dan pengalaman orang lain akan dapat membantu para pengusaha dalam
menyalurkan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif
dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak dikenal lelah.
- Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
- Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Menurut Alan C. Filley dan Robert
W Pricer (1991:1) bahwa, "… karena perusahaan kecil tergantung pada
lingkungan setempat, maka perusahaan tersebut akan berhasil bila lingkungan
stabil. Jadi asumsinya lingkungan harus stabil. Oleh sebab itu, pada umumnya perusahaan
kecil menggunakan kecakapan khusus atau human skill. Human skill
adalah kemampuan untuk bekerja, memahami, dan kemampuan untuk memotivasi
orang-orang, baik sebagai individu maupun kelompok. Selanjutnya, conceptual
skill merupakan mental ability untuk menganalisis dan mendiagnosis
situasi yang kompleks. Jadi, ability diartikan sebagai kapasitas
seseorang (individual) untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu perusahaan.
Dalam rumusan yang lebih sederhana, kemampuan berwirausaha bisa dilihat dari
keterampilan manajerial.
Robert Katz
yang dikutip oleh Stephen P. Robbins (1993) mengemukakan tentang management
skill, yang meliputi kemampuan technical, human, dan conceptual.
Technical skill adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan "craft
firm". Human skill adalah kemampuan bersosialisasi, bergaul dan
berkomunikasi, dan copceptual skill adalah kemampuan merencanakan,
merumuskan, meramalkan, atau memprediksikan.
Dari beberapa
pendapat di ataspun dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang
berhasil seseorang harus memiliki bekal pengatahuan kewirausahaan dan bekal
keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal
pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan
tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan
diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan bekal
keterampilan yang perlu dimiliki meliputi keterampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam
menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola,
keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis bidang
usaha ( Soedarsono Wijandi (1988:29).